Sabtu, 08 Januari 2011

Menggenjot Habis Shogun Axelo di Suramadu


Jumat, 7 Januari 2011 | 14:20 WIB
Suzuki
Melintas jembatan Suramadu, sekaligus menguji kemampuan digenjot

JAKARTA, KOMPAS.com — Selesai acara peluncuran, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberi kesempatan kepada wartawan untuk mencoba Shogun Axelo. Bebek ini tak hanya sempat dicoba di Sirkuit Kenjeran, tetapi juga menyeberangi jembatan yang kini menjadi ikon kota "Pahlawan" dan Pulau Madura, Suramadu.

Kecepatan top

Ketika sadel diduduki dengan tangan menggapai setang, posisi tubuh terasa nyaman. Lantas, setelah kunci kontak diputar untuk menghidupkan mesin, terdengar deru knalpot halus. Maklum, masih baru! Ternyata bukan itu saja, mesin Shogun Axelo ini dilengkapi dengan engine balancer.

Cukup menarik dan menjadi ciri khas Suzuki, yaitu begitu mesin hidup kedua lampu depan ikut menyala. Ini merupakan model kedua Suzuki setelah Smash Titan fitur yang disebut automatic headlight on (AHO). Cara ini memang dianjurkan dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Keamanan Saat Berkendara.

Saat tuas transmisi digerakkan ke gigi pertama, indikator posisi gigi di panel instrumen ikut menyala pada posisi "1". Pada gigi pertama, tarikan dari sepeda motor dengan mesin 125 cc terasa cukup mantap kendati yang menungganginya berbobot 110 kg. Seperti yang digembar-gemborkan pada saat peluncuran, Shogun Axelo lebih agresif pada tarikan awal. Kesan lain, saat diajak bermanuver, terasa mudah dan cukup mantap.

Kegiatan uji coba berlanjut pada esok harinya, yaitu jalan-jalan dalam kota alias city touring, dan kemudian melintasi Jembatan Suramadu. Selama melakukan perjalanan di dalam kota, Axelo terasa kenyamanan. Kemampuan diajak bermanuver cukup mantap!

Tak kalah seru saat masuk ke Jembatan Suramadu, rombongan diperbolehkan melintas di jalur mobil, kebetulan saat itu relatif lengang. Peserta tes langsung saja menggenjot habis untuk mengukur kemampuannya mencapai kecepatan top.

Pada Shogun Axelo yang digunakan Kompas.com, speedometer-nya menunjukkan angka 120 km/jam saat Jembatan Suramadu menurun, sedangkan di jalan lurus hanya 100 km/jam.

Penulis: Agung Kurniawan
Editor: Zulkifli BJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar