Rabu, 01 Oktober 2014

Pengamat: PDIP Akan Rugi "Buang" Risma

 Pengamat: PDIP Akan Rugi

12 September 2014, 09:00:38

SURABAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal rugi besar bila tidak kembali mengusung Tri Rismaharini dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2015. Pasalnya, sampai saat ini hanya Risma yang memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi.

Hal tersebut disampaikan pengamat politik dari Lembaga Konsultan Politik dan SDM Bangun Indonesia, Agus Mahfudz Fauzi.

Menurut dia, selain faktor incumbent, Risma juga berprestasi selama memimpin Kota Surabaya.

“PDIP rugi besar jika tidak mengusung Risma dalam pilwalkot mendatang. Ibaratnya, Risma berangkat dari partai mana pun bisa terpilih, meski dibuang PDIP,” kata Agus, Kamis (4/9/2014).



Dia menambahkan, ada kebuntuan komunikasi antara Risma dan pengurus PDIP di tingkat Kota Surabaya serta provinsi.

Pada Pilwalkot Surabaya 2010, lanjut dia, PDIP mengusung Risma dan Bambang DH.

“Setelah menjabat, Risma menempatkan diri bukan sebagai milik PDIP, tapi menjadi milik Surabaya. Artinya, dia bisa menjadi milik seluruh partai. Kemudian ada kebuntuan komunikasi politik. Ini yang kemungkinan menjadi penyebab PDIP ogah mengusung Risma lagi,” ujarnya.

Kebuntuan tersebut, kata dia, bisa dipecahkan ketika PDIP dan Risma melakukan kontrak politik yang jelas.

Lebih lanjut Agus mengatakan, sekalipun dalam pilwalkot nanti Risma tidak mendapat kendaraan politik, kemungkinan dia terpilih kembali karena maju melalui jalur independen masih terbuka.

Hal tersebut terlihat dari dukungan warga Surabaya terhadap perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961, itu. Antusiasme masyarakat dalam menilai Risma bukan saja berdasarkan dari asal partainya, namun juga dari pribadinya.

Dia mencontohkan, dalam penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Risma tidak menggunakan atribut partai melainkan secara personal.

“Contohnya penutupan Dolly, yang muncul adalah individunya. Penghormatan warga Surabaya sangat besar. Di atas kertas sampai saat ini Risma masih cukup bagus. Bahkan, sangat memungkinkan bisa maju melalui jalur independen jika tidak dapat partai,” jelas mantan Komisioner KPU Jawa Timur itu.

(ton)

http://narotama.ac.id/index.php/detil_artikel//3440/Sutan_Sebut_Ada_yang_Menelikung_Instruksi_SBY.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar